Langsung ke konten utama

Contoh Laporan Biologi "Cara Menggunakan Mikroskop"


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
       Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dengan sel tumbuhan.
Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif ( dekat dengan mata ) dan lensa okuler ( dekat dengan benda ). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik.
Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
B.     Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
C.     Manfaat Praktikum
Agar mahasiswa terampil dalam menggunakan mikroskop biologi serta dapat menggunakan mikroskop  secara cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmuyang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. (Anonim, 2012)
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an. Mikroskop masih menjadi bagian yang tidak terpisahka dari penelitian sel. (Campbell, 2002)
Mikroskop optik  dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi  (monokuler) dan mikroskop stereo (binokuler). Mikroskop monokuler digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
-          Objektif 4 x dan okuler 10 x,pembesaran total 40 x
-          Objektif 10 x dan okuler 10 x,pembesaran total 100 x
-          Objektif 40 x dan okuler 10 x,pembesaran total 400 x
-          Objektif 100 x dan okuler 10 x,pembesaran total 1000 x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi,dan cara memakainya dengan khusus pula ( Tim Pengajar 2012 ).
Menurut dengan mengatur jarak antara lensa dengan objek maka didapat titik fokusnya dan objek akan nampak pada kaca lebih besar dari ukuran sebenarnya. Alat pembesar yang lebih kompleks adalah mikroskop majemuk (compound microscope) dimana perbesaran totalnya diperoleh  dari gabungan beberapa lensa.berdasarkan atas sumber sinar dan jenis alat pembesarannya, ada dua jenis mikroskop yaitu : mikroskop biasa atau mikriskop optik dan mikroskop elektron.



BAB III
 METODE PRAKTIKUM



A.  Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal         : Kamis / 1 November 2012
Waktu                     : 07.3009.30. WITA
Tempat                   : Laboratorium Biologi Lantai III Barat Jurusan Biologi
  FMIPA UNM
B.  Bahan dan Alat
1.    Alat
a.    Mikroskop Cahaya
b.    Kaca benda
c.    Kaca penutup
d.   Pipet tetes
e.    Kain planel
f.     Jarum pentul
g.    Silet
h.    Alat tulis menulis
2.    Bahan
a.    Air
b.    Bawang merah ( Allium cepa )
c.    Daun adam hawa ( Rhoeo discolor )
d.   Daun labu ( Cucurbita muschata )
e.    Daun waru ( Hibiscus tiliceus )
C.  Cara Kerja
1.      Menyiapkan Mikroskop
1.1       Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
1.2       Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain selain kain planel.
1.3       Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Bersihkan kaca benda dengan kain katun.
1.4       Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat lain yang sudah disediakan.
2.      Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
2.1        Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang ( dari depan, kiri, atau kanan ). Cermin mikroskop di arahkan ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
2.2        Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
2.3       Menurunkan  tubus  sampai  jarak  ujung objektif  dengan  meja  sediaan 5 – 10 mm atau tubus turun maksimal.
2.4       Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata; gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
2.5       Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3.      Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
3.1    Memutar  pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya. Apa yang terjadi ? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja  sediaan yang bergerak naik turun apabila makrometer dan mikrometer diputar.
3.2    Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.3     Jarak  objektif dengan kaca benda tidak lebih 10 mm. Jika jarak itu besar, putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5 – 10.
3.4    Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan perlahan – lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Ulangi kembali mulai 3.3; kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan – batasannya.
3.5    Memeriksa perbesaran lensa okuler, lensa objektif dan pembesaran bayangan tersebut.
3.6    Mengeluarkan  preparat yang telah diamati.
4.      Membuat Preparat Sederhana
Mengamati sel daun adam hawa                                                                    
4.1    Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata mungkin.
4.2    Mengiris setipis mungkin bagian bawah daun adam hawa menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya. Hasil irisan di letakkan diatas kaca benda.
4.3    Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
4.4    Menyentuhkan sisi kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45 derajat kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring.
4.5    Memasang  preparat buatan  pada meja sediaan dan amati seperti langkah 3.2., 3.3., 3.4., dan 3.5.
5.      Mengamati Perbesaran
5.1    Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi dan jangan menyentuh posisi preparat atau tubus.
5.2     Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
5.3    Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang diamati.
5.4    Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, tubus dinaikkan dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Revolver diputar kembali untuk mendapatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat, lakukakn kembali perlakuan 3.3., 3.4, 3.5., lanjut ke 5.1., 5.2., 5.3., sampai berhasil.
5.5    Menaikkan tubus apabila ingin mengamati bahan yang lain, dan preparat yang sudah diamati dikeluarkan kemudian kaca benda dan kaca penutup dibersihkan.
5.6    Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1., sampai dengan 4.6.
5.7    Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya.
a.       Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
b.      Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun ( kaca benda + kaca penutup). Kemudian disimpan dalam cawan petri dan dimasukkan kedalam kotak perlengkapan.
c.       Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.
d.      Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
e.       Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
f.       Menyimpan sendiri peralatan yang telah dibawa untuk kegiatan berikutnya.
g.      Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat sampah yang tersedia.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



A.  Hasil  Pengamatan


Keterangan :
1.    Okuler
2.    Tubus
3.    Makrometer
4.    Revolver
5.     Objektif
6.     Sengkeling
7.     Meja sediaan
8.    Pengatur kondensor
9.     Kondensor
10. Diafragma
11. Cermin
12. Kaki
13. Sumbu inklinasi
14. Penggerak mekanik
15. Lengan /pemegang
16. Mikrometer






Bawang Merah ( Allium cepa )
Gambar pengamatan
Gambar perbandingan
Keterangan :

                                



                                       



                                 

Perbesaran 10 x 10
bawang1.jpg


1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel

Adam Hawa ( Rhoeo discolor )
Gambar pengamatan
Gambar perbandingan
Keterangan :

                                
stomata1.jpg 


                                                       


                                            



Perbesaran 10 x 10



1.    Dinding sel
2.    Sitoplasma
3.    Inti sel
4.    Stomata
Daun Waru ( Hibiscus hiliaceaus )
Gambar pengamatan
Gambar perbandingan
Keterangan :

                                


                                                       




                                     

Perbesaran 10 x 10


1.  Trikoma bintang
2.  Lengan
3.  Cakram

Daun Labu ( Cucurbita muschiata )
Gambar pengamatan
Gambar perbandingan
Keterangan :
                                 



                                                     


                     
           

Perbesaran 10 x 10


1.   Trikoma jarum




B.  Pembahasan
Mikroskop adalah suatu instrumen yang dapat memperbesar ukuran bayangan suatu objek (benda) yang sangat kecil. Salah satu jenis mikroskop adalah mikroskop biologi, mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
Adapun bagian optik dan mekanik mikroskop beserta fungsinya
Bagian optik
1.      Cermin, alat penangkap dan pemantul cahaya.
2.      Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang meja sediaan.
3.      Diafragma, alat yang ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
4.      Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
5.      Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.
Bagian mekanik
1.    Kaki Mikroskop, sebagai alat tempat tumpuan berdiri.
2.    Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3.    Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegan bilamana diangkat.
4.    Pengatur kondensor, bila diputar akan menikkan atau menurunkan kondensor.
5.    Revolver, atau pemutar objektif, cakram tempat, meletaknya lensa objektif berbagai ukuran.
6.    Meja sediaan, tenpat meletakkan kaca benda (objek glass).
7.    Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
8.    Penggerak mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
9.    Lubang meja sediaan, lubang ditengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objetif.
10.    Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara cepat untuk memperjelas bayangan benda.
11.    Mikrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara lambat mempertajam bayangan benda.
12.    Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
Adapun hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
1.    Bawang merah (Allium cepa)
       Pada pengamatan bawang merah dengan pembesaran 10 x 10, terlihat bentuk selnya menyerupai susunan batu bata. Sel yang tampak pada lensa okuler berwarna merah, warna merah tersebut disebabkan oleh kandungan kromoplas. Bagian paling luar merupakan epidermis yang berfungsi sebagai proteksi, dan bagian dalam adalah sitoplasma. Sel bawang merah ini termasuk sel gabus.
2.    Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
       Adapun yang diamati adalah sayatan atas daun waru, perbesaran yang digunakan adalah perbesaran 10 x 10. Dalam pengamatan daun waru didapatkan hasil seperti bentuk bintang. Bagian tersebut dikenal sebagai trikoma bintang, dimana selnya mempunyai beberapa lengan.. Trikoma merupakan tonjolan epidermis kearah luar yang antara lain berfungsi sebagi pelindung dari gangguan luar dan untuk mengurangi penguapan. Karena lensa okuler memperlihatkan sel-sel yang berbentuk bintang, maka dapat disimpulkan bahwa trikoma yang dimiliki oleh daun waru merupakan trikoma berbentuk bintang.
3.    Daun labu (Cucurbita muscatha)
       Adapun yang diamati adalah sayatan atas daun labu, perbesaran yang digunakan adalah perbesaran 10 x 10. Bagian tersebut memperlihatkan adanya sel-sel yang dikenal dengan trikoma. Trikoma merupakan tonjolan epidermis kearah luar yang antara lain berfungsi sebagai pelindung dari gangguan luar dan untuk mengurangi penguapan. Dalam pengamatan terlihat jelas bentuknya seperti tanduk.  Bentuk ini disebut sebagai rambut gatal berbentuk tanduk pada daun labu.
4.    Daun Adam dan Hawa ( Rhoeo discolor )
       Bagian permukaan atas daun bunga adam dan hawa berwarna hijau keunguan, sedangkan bagian permukaan bawahnya berwarna ungu. Pada perbesaran 10 x 10, bagian yang diamati dari bunga ini adalah sayatan melintang permukaan bawah daun. Sel yang diamati adalah stomata. Stomata merupakan celah pada epidermis yang dikelilingi oleh sel tetangga. Dapat diidentifikasi beberapa komponen stomata antar lain : celah stomata, penjaga dan beberapa sel tetangga yang ada disekitarnya.



BAB V
PENUTUP



A.  Kesimpulan
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih dari pada wujud sebenarnya dan mikroskop membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang. Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk mengamati benda- benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada beberapa macam mikroskop seperti mikroskop cahaya, mikroskop violet, mikroskop elektron, dan mikroskop stereo.
B.  Saran
Adapun saran dari percobaan ini adalah :
1.      Untuk laboran : Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium diperhatikan, sehingga praktikan
tidak menggunakan alat yang kurang baik.
2.      Untuk asisten : Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan berlangsung.
3.      Untuk mahasiswa : Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 4 November 2012
Campbell. 2002. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarata : Erlangga.

Tim Pengajar. 2012. Penuntun Praktikum Bioligi Dasar. FMIPA UNM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Enzim aktivitesi üzerine pH etkisi

Enzim aktivitesi üzerine pH etkisi BÖLÜM I GİRİŞ Arkaplan Enzimlergeniş bir yelpazede hizmet fonksiyonları canlı organizmaların içindekivermektedir.Bunlariçin sinyal iletimi genelliklevasıtasıyla,ve hücre regülasyonu kinazlar ve fosfatazlar vazgeçilmezdir.Onlar daile hareket miyozin oluşturmak içinhidroliz ATP kas kasılması bir parçası olarak hücrenin etrafındave aynı zamanda hareketli yük hücre iskeletinin oluşturmak.Hücre zarındaki Diğer ATPazlarbulunmaktadır. iyon pompaları katılan aktif taşıma Enzimler aynı zamanda,hafifdaha egzotik işlevler yer lusiferaz üreten ateş böceği almaktadır. Virüsler de olarak enfekte hücreleri için enzimler içerenolabilir. HIVintegraz ve ters transkriptaz ya da hücrelerden virüs serbest bırakılması için,gibi influenza virüs nöraminidaz enzimlerin önemli bir işlevi,sindirimbir sisteminde hayvanların Bu türgibi enzimler amilaz ve proteazlar büyük moleküller yıkmak, (nişasta veya proteinler, küçük olanları iç...

Biology Report " Anatomy of Vertebrata "

Biology Report " Anatomy of Vertebrata "  CHAPTER I INTRODUCTION A.     Background As has been described in several books, phylum cordata divided into 4 sub-phyla, the sub-phylum of vertebrates are animals make a group having chordate brain, is relatively large, protected by the bones of the skull (Cranium oss). Booster body is composed of the axis segments of the spine (vertebral column). Body is generally divided into the head (cephal), neck (cervix), body (truncus) and tail (cauda). Animal body consists of various organs of the body. Organs that work together in implementing a higher functioning form organ systems. Observation of an animal needed surgery to facilitate observing the shape, position and relationship with other people. The green frog that can be explained here is about the transportation system (blood circulation), digestive system, respiratory system, excretion and reproduction. Frog circulatory instrument consists of th...

Contoh Laporan Biologi “Pengamatan Mikroskopis”

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Benda yang sangat rumit penyusunnya adalah makhluk hidup. Pada makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan terdiri dari organ-organ yang menyusunnya. Dan organ-organ itu sendiri terdiri dari jaringan-jaringan yang menyusunnya. Organ pada makhluk hidup memilik peranan yang sangat vital bagi makhluk hidup itu sendiri. Karen a jika salah satu jaringan pada makhluk hidup tidak berjalan sesuai dengan fungsinya, maka makhluk hidup itu boleh dikatakan tidak sempurna. Secara struktural, tubuh tumbuhan  sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan hewan. Ja...